Saat akan menyusun training need assessment atau TNA perlu untuk mengikuti langkah atau tahapan yang tepat. Sehingga nantinya hasil yang didapatkan juga akan bisa sesuai dengan tujuan pembuatannya. Sebelum membuat TNA tersebut bisa menggunakan beberapa pendekatan yang dibutuhkan untuk memudahkan pembuatannya. Karena pelatihan karyawan yang tersebut tentunya meliputi banyak faktor sehingga membuat pelatihannya dapat berjalan dengan baik. Mulai dari analisis organisasi, analisis individu, kompetensi, performa, konten, pelatihan yang sesuai, hingga analisa mengenai biaya manfaat yang dibutuhkan. Dengan analisa tersebut akan membuat penyusunan pelatihan akan lebih tepat dengan tahapan berikut ini:
1. Tentukan hasil yang diinginkan
Tahapan pertama sebelum akan melakukan sesuatu tentunya dengan menentukan tujuannya atau goal yang ingin dicapai. Biasanya tujuan tersebut bisa menjadi motivasi untuk melakukan suatu hal hingga akhir. Termasuk juga TNA yang penyusunannya juga peru untuk menentukan hasil yang diinginkan dan berharap untuk dicapai pada akhir. Tahapan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga akan bisa menyelesaikan masalah yang dipunyai. TNA tersebut merupakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, sehingga tentunya perlu untuk melihat masalah yang dipunyai untuk bisa mendapatkan misi yang dapat tercapai yaitu dengan mengajarkan kemampuan yang masih kurang dipunyai karyawan. Hal tersebut akan bermanfaat untuk membuat produktivitas karyawan lebih baik, sehingga bagus untuk performa perusahaan.
2. Melibatkan karyawan
Tahapan untuk menyusun training need assessment selanjutnya adalah dengan tentunya melibatkan karyawan. Pastikan untuk memberikan penilaian yang dibutuhkan untuk mengetahui potensi dan kekurangan kompetensi yang dipunyai karyawan. Hal tersebut akan bisa membuat pelatihan yang benar-benar dibutuhkan oleh karyawan. Perusahaan juga perlu untuk memberikan pengertian dan pengarahan pada karyawan mengenai tujuan pelatihan yang diberikan. Pemahaman tersebut akan bisa menjadi sikap yang bagus karena bisa membuat karyawan yang dilibatkan dan dihargai dengan pelatihan yang diberikan.
3. Kompetensi yang dibutuhkan
Sumber daya manusia yang kompeten dan mumpuni merupakan hal yang diinginkan dari perusahaan. Sehingga dengan karyawan yang mempunyai kompetensi pada pekerjaannya tersebut akan membuat kinerjanya bagus. Akan tetapi tentunya ada gap yang ada mengenai kompetensi yang dipunyai karyawan. Sehingga gap tersebut yang perlu untuk ditangani oleh perusahaan agar tidak mengganggu ritme di perusahaan. Dengan melakukan observasi hingga wawancara maka bisa untuk menentukan kompetensi dan pelatihan yang dibutuhkan karyawan.
4. Metode terbaik
Setelah mengetahui kompetensi yang dibutuhkan, selanjutnya adalah dengan menentukan metode yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan di perusahaan tersebut. Cara yang dapat dilakukan mulai dari on the job training, memberikan e-book dan buku, e-learning, mentoring, dan juga metode lainnya yang dapat untuk menjadi pelatihan terbaik sesuai kebutuhan karyawan.
5. Pertimbangan cost yang dikeluarkan
Tahapan terakhir untuk menyusun TNA adalah dari cost yang akan dikeluarkan meliputi waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan. Ada banyak metode pelatihan seperti yang telah disebutkan di atas dengan hasil dan cost yang berbeda. Sehingga pastikan untuk memilih dan menentukan pelatihan yang tepat dengan memperhatikan cost yang menguntungkan bagi perusahaan.
Di atas merupakan tahapan yang bisa digunakan untuk menyusun training need assessment. Untuk memudahkan penyusunan hingga pelatihan yang dibutuhkan karyawan bisa mengandalkan layanan dan program dari Prasmul-ELI. Tempat ini menawarkan layanan corporate programs, assessment programs, hingga banyak program pelatihan yang cocok digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM yang di perusahaan Anda.
Sumber informasi : https://prasmul-eli.co/id/articles/Pengertian-Training-Needs-Analysis-di-Perusahaan